Friday 29 April 2011

Puisi : Sinar Kasih

Puisi : Sinar Kasih

Hening malam.....
Terdengar sayup-sayup...
Suara cengkerik menyapa malam...
Sang punggok bersahut-sahutan...
Suara anak kecil merengek-rengek....
Mengharap kasih belaian mesra....

Tanggisan itu....
Memberi sinar bahagia....
Buat penghuni mahligai indah...
Bahagia menanti umpama sinar...
Mentari di ufuf sana....
Lahirmu ibarat air mengalir...
Mutiara kasih...
Terpahat di muara indah....

Gelak tawamu sayang....
Betapa menghiburkan....
Gundah gulana terpinggir jauh...
Kasih tercurah ....
Bagai menantang minyak nan penuh...
Semuanya untukmu sayang...

Kerenahmu...
Ku layan tanpa jemu....
Kan ku belai sehingga kau dewasa....
Dengan penuh sabar..
Kan kujadikan kau...
Insan budiman...
Kau sinar kasih hidupku....
Itulah anak-anakku sayang......

Nukilan : maz mmy/melaka

Thursday 28 April 2011

Puisi : Masihkah Ada Sayang

Puisi : Masihkah Ada Sayang

Waktu ini... saat ini......
Hatiku dilanda keresahan...
Hatiku dilanda kerisauan....
Entah kenapa...
Tiba-tiba.......
Terasa sayu..terasa pilu.....
Sedih mengusik hatiku.....

Waktu ini...saat ini.....
Bayanganmu menjelma....
Tiada dapat dihalang....
Mengapa....
Bayanganmu sering kefikiranku.....
Fikiranku bercelaru.....
Ku bertanya kepada diriku....
Masihkah ada sayang....
Didalam hatimu......
Untuk hatiku ini......


Waktu ini...saat ini....
Hatiku tetap padamu...
Cintaku hanya untukmu...
Kasihku ku curahkan sepenuhnya...
Sayangku tiada ternilai....
Rinduku kukirim di angin lalu....
Oh tuhanku...
Restuilah......

Nukilan :maz mmy/melaka

Monday 25 April 2011

Puisi : Sebuah Cinta Abadi

Puisi : Sebuah Cinta Abadi

Sekeping hati suci....
Menghinggap dihati kecilku...
Mencari secebis sinar...
Menyapa ruang hatiku...
Camar unggas bersahutan...
Malam dingin mengamit sepi....
Hadirmu sayang mengurai rindu....
Cintamu bertahta dihatiku...

Hadirmu sayang...
Kasihku tersimpul mati...
Cintaku cinta abadi...
Menyambar hatiku nan sepi....
Menantimu penuh kesetiaan....
Jiwaku tersemat kasih....
Hatiku hanya untukmu....

Kehadiranmu....
Sinar mentari menyinari hati...
Menerangi jiwa menyinar indah...
Terukir senyum mencapai kasih....
Damai mencari mahligai bahagia...
Bahagia menanti...
Dalam gelombang...
Sebuah cinta abadi....


Nukilan : maz mmy/melaka

Puisi : Itukah Cinta

Puisi : Itukah Cinta

Perasaan ini...
Tersemat rindu.....
Terukir kasih...
Tersimpan sayang...
Terkumpul keindahan...
Kenapa begitu gelisah....
Kenapa begitu gundah....
Hatiku terpaku kini...
Jiwaku dilanda keresahan..

Mengapa....
Tiba-tiba hati dan jiwaku...
Bagai halilintar memanah kuat...
Bagai mentari memanah teriknya...
Terjadinya tiada di duga....
Apakah perasaan ini..
Digamit rindu digamit resah....



Hebatnya...
Cabaran di jiwa ini...
Godaan melanda hati ini...
Apakah ini cinta...
Cinta menyapa hatiku....
Andai terjadi....
Tergugatkah iman...
Akan meranakah jiwa dan hatiku


Tapi...
Ku tiada dapat menghalang...
Datangnya tiada diminta..
Perginya tiada kupohon...
Hadirnya cinta....
Sebuah naluri yang suci...
Ku hanya berserah...
Semoga direstui yang maha esa.....
Kuterima dengan hati...
Nan terbentang bak padang....

Ku mohon padamu ilahi....
Restuilah cinta hatiku ini....
Ku pasrah.....


Nukilan : maz mmy/melaka

Sunday 24 April 2011

Puisi : Mimpi Semalam

Puisi : Mimpi Semalam

Semalam....
Mimpiku begitu indah....
Bertemu dengan kumbang idaman....
Betapa bahagia dunia kurasakan...
Mahligai impian tersergam kini...
Jiwaku terusik riang...
Senyum terukir tiada duka....

Semalam...
Mimpiku umpama nyata...
Bahagia menanti disudut hati...
Indah tiada bandingan...
Hati nan kasih bertemu jua...
Hati nan rindu terubat kini...
Janjimu...
Cintamu hingga ke hujung nyawa...
Kasihmu tiada ternilai...
Sayangmu hanya padaku...
Senyum terpancar hati nan satu...


Semalam...
Mimpiku... ku harap terjadi...
Nyata menjelma mengharap kini...
Namun...
Ku sedar dari lamunan...
Itu hanya mimpi indahku...
Yang tak mungkin terjadi.....


Nukilan : maz mmy/melaka

Saturday 23 April 2011

Kata-Kata Untuk Renungan


KATA-KATA UNTUK RENUNGAN

"SEMBAHYANGLAH KAMU DIBELAKANG IMAM SEBELUM KAMU DISEMBAHYANGKAN DIDEPAN IMAM"

Friday 22 April 2011

Puisi : Dimanakah Cinta

Puisi : Dimanakah Cinta

Ku masih mencari-cari..
Erti cinta...
Cinta nan suci....
Cinta yang sejati...
Cinta yang abadi...
Cinta yang kekal....
Kesucian nan tercipta...
Tak mungkin dirobek.....
Tak mungkin diusik.....

Dimanakah cinta....
Kan membawa bahagia..
Kan membina mahligai...
Kan menanti sinar...
Sinar harapan penuh syahdu....
Pencarian tiada jalan titiknya.....

Dimanakah cinta.....
Hati menjadi satu...
Jiwa menjadi aman...
Impian menjadi nyata....
Rindukan terubat....
Lantaran dua cinta bersatu....
Hati dan jiwa bertemu jua.....

Dimanakah cinta....
Umpama sebuah taman nan indah...
Umpama sebuah mahligai tersergam...
Umpama perahu berpenghoda...
Segalanya terbukti....
Bahtera belayar dengan keamanan.....
Bahtera belayar dengan keindahan...
Bahtera belayar menuju destinasinya....
Belayar penuh dengan kesejahteraan....
Itulah bukti cinta sejati....

Nukilan : maz mmy/melaka

Puisi : Mungkinkah

Puisi : Mungkinkah

Mungkinkah.......
Suatu masa suatu ketika...
Kau dan aku akan bertemu...
Satu jiwa satu hati...
Kasih dipadu impian terlerai.....
Dalam hati penuh impian...
Dalam jiwa rindu terpendam...

Mungkinkah....
Tercipta sejarah manis....
Sejarah indah dalam hidupku.....
Dua hati bertemu jua...
Dua jiwa bercantum jua...
Adakah rindu terpendam kan terlerai ....
Mahligai bahagia mungkinkah tercipta...
Antara dua jiwa.....

Mungkinkah...
Impian dua hati..
Impian dua jiwa...
Bergelora di sudut menanti....
Menanti bahagia meniti impian...
Tiada siapa nan tahu...
Takdir menentukan segalanya....

Mungkinkah.....
Ketentuan ilahi tiada menolaknya...
Kehendak ilahi telah tercatit....
Tawakal jua ku himpunkan...
Berserah akhirnya kepadamu....
Semua terjadi telah ditentukan...
Ku hanya boleh berdoa....
Penentuan hidup hanya padamu....


Nukilan : maz mmy/melaka

Thursday 21 April 2011

Puisi : Permata hatiku

Puisi : Permata Hatiku

Permata hatiku..
Hadirmu kunantikan....
Pengerat kasih pengikat sayang....
Pelengkap hidup....
Bahtera bahagia....

Permata hatimu....
Kan kujadikanmu....
Insan yang tercipta...
Ukiran indah disisi ilahimu...
Disamping mata duniawi...
Berbakti tiada terbatas...
Berilmu tiada ternilai...
Lantaran hidup...kian memerlukan...

Permata hatiku...
Hanya harapan ku kelak...
Pabila kedua ibu dan ayah...
Telah meninggalkan dunia ini...
Ku harapkan usahlah dikau...
Kering mengirim sepotong ayat...
Iringan Segengam doa...
Buat ibu dan ayah....
Hanya itu yang ku mahu....
Bagi membantunya...dialam sana...

Permata hatiku...
Kaulah racun kaulah penawar..
Pengubat rindu pengubat kasih
Sayangku tiada terhingga...
Hingga ke hujung nyawa....
Tetap tersemat dijiwaku....
Ku bermohon padamu ilahi....
Jadikanlah...
Permata hatiku.....
Insan yang diharapkan....
Di dunia dan di akhirat....


Nukilan : maz mmy/melaka

Renung-Renungkan Kata-Kata Imam Al-Ghazali

"KATA-KATA IMAM AL-GHAZALI"
   "RUGI SANGAT ORANG YANG JAHIL MELAINKAN ORANG YANG  
 BERILMU"
 "RUGI SANGAT ORANG YANG BERILMU MELAINKAN ORANG YANG     BERAMAL"
"RUGI SANGAT ORANG YANG BERAMAL MELAINKAN ORANG YANG IKHLAS"

RENUNG-RENUNGKAN......


Wednesday 20 April 2011

Puisi : Hati Seorang Perempuan

Puisi : Hati Seorang Perempuan

Hati seorang perempuan.....
Hanya sekeping hati....
Terukir indah...
Menanti ceria....
Kumbang menghinggap...
Mencapai rasa mencuit jiwa...
Mencerna hidup..bunga sekuntum...
Menanti impian ...menanti harapan...

Itulah....
Hati seorang perempuan...
Penuh dengan rindu..
Penuh dengan sayang..
Penuh dengan cinta...
Penuh dengan menduga impian...
Meniti perjalanan  berliku...
Yang penuh dengan onak dan duri...
Bajailah ia dan pupuklah ia...
Dengan penuh belaian kasih...
Dengan penuh usikan cinta...
Dengan penuh ungkapan sayang...

Nescaya...
Hati seorang perempuan...
Menzahirkan sepenuh jiwa..
Cinta, kasih dan sayang...
Untuk belaian hati...
Sejuta impian sejuta harapan...
Hati nan satu...hanya untukmu....

Nukilan : maz mmy/melaka

Saturday 16 April 2011

Puisi : Dimanakah Janjimu

Puisi : Dimanakah Janjimu

Janjimu...
Begitu manis begitu indah...
Sanggup sehidup semati...
Ku sangka panas hingga ke petang..
Rupanya hujan di tengahari....

Dimanakah janjimu...
Hatimu berubah sekelip mata...
Hatimu beralih ke jiwa lain...
Hatimu terpaut pada yang lain...
Diriku kau tinggalkan...
Tanpa relaku...
Kenapa begitu sayang...
Setelah ku korbankan....
Hati dan jiwaku...
Hanya untukmu sayang....

Sayang...
Dimanakah janjimu...
Diriku kau biarkan lara..
Dek kerana orang ketiga...
Sampai hatimu sayang...
Kau tinggalkan daku..
Gantung tak bertali....
Kasihmu beralih arah...
Cintamu bukan untukku...
Sayangmu untuk insan lain....
Betapa pedih betapa pilu...
Hatiku luka
Hatiku parah
Namun apakan dayaku
Janjimu...
Hanya tinggal janji...


Nukilan : maz mmy/melaka

Puisi : Sepi Hati Ini

Puisi : Sepi Hati Ini

Sepi hati ini...
Bagai dinahari malam..
Hening dalam kegelapan..
Tiada cahaya rambulan..
Jiwaku kosong....
Tanpa sebutir sinar...

Sepi Hati ini...
Andai ku tahu...
Andai dapat  ku selami...
Betapa sedihnya...
Betapa pilunya...
Bila hati telah retak...
Bertemankan kesepian..
Bertemankan kesedihan..
Bertemankan kepiluan...
Sepi hati ini...
Dapatkah kutemui...
Cahaya keindahan...
Bagi mengubat hati duka..
Kesepian yang meniti..
Mungkin terhakis secebis sepi...
Ku gagahi jua...
Walaupun pedih terasa...

Namun...
Sepi hati ini..
Telah kutemui...
Pengubat jiwa pengubat hati...
Ku pohon padamu ilahi..
Jalan yang diredhai...
Teguhnya kebesaranmu ilahi...
Menjadi sinar harapan..
Menuju cahaya kemenangan....
Cahaya kebahagian....

Sepi hati ini...
Jauh disudut jiwa...
Ku lemparkan duka..
Ku lemparkan sedih...
Meniti sinar harapan...
Seteguh mentari menyinar
Sesejuk malam nan indah...

Nukilan : maz mmy/melaka

Friday 15 April 2011

Cerpen Pendek : Hadirnya Sebuah Cinta 1

Cerpen : Hadirnya Sebuah Cinta 1

Alam remaja hanya sekali dilalui oleh semua insan didunia ini. Tidak ketingalan diriku ini, termasuk dalam golongan itu. Pernah dicintai dan mencintai. Alangkah manisnya waktu itu.

Masih ku ingat lagi, waktu aku mengenal erti cinta terlalu muda usiaku. Aku masih di alam persekolahan lagi. Ketika itu usiaku baru 15 tahun. Perkenalan ku bermula dengan mengenali si dia melalui rancangan radio yang ketika itu begitu popular. Aku begitu meminati rancangan radio ‘Distenasiku’ ketika itu diacarakan oleh juruhebah Cuari Selamat.

Aku menerima banyak surat-surat ketika itu. Posmen di kampungku terpaku melihat begitu banyak surat untukku. Satu kampong heboh. Aku tak peduli apa orang kampong cakap. Hari-hari mendatang surat terus kuterima. Semua surat-surat yang kuterima aku baca satu persatu. Bermacam-macam utusan diberikan. Semuanya ingin berkenalan. Tapi entah kenapa aku terpaku dengan sepucuk surat yang berwarna biru kertasnya. Ku buka surat tersebut dengan penuh minat. Tutur kata surat tersebut begitu indah dan tersusun.

Aku lantas mencapai pen dan kertas membalas surat tersebut menyatakan hasrat menerima salam perkenalan darinya. Seminggu selepas itu aku menerima surat balasan dari nya. Bermula dari detik itu utusan demi utusan aku terima darinya. Waktu itu aku masih di alam persekolahan, banyak kata-kata peransang untuk terus aku maju dalam pelajaran. Aku menduduki peperiksaan SRP dan meneruskan belajar ke tingkatan 4 dan 5. Kami terus berhubungan sehinggalah semasa aku di tingkatan 5 aku menerima surat yang lain dari yang darinya. Isi kandungannya sungguh berbeza, ia melahirkan rasa isi hatinya yang ianya amat mencintai dan menyayangi diriku. Hati dan perasaanku ketika itu, hanya tuhan aje yang tahu. Sebenarnya aku menantikan saat ayat-ayat cinta diluahkan kepadaku, akhirnya perasaan kami sama saling menyintai dan menyayangi. Dari saat itu, hatiku benar-benar telah dicuri dan ini merupakan cinta pertamaku terhadap insan yang bernama lelaki.

Waktu itu, hubungan kami hanya dihubungkan dengan surat, kami tidak pernah berjumpa atau bertelefon seperti cinta remaja zaman sekarang. Betapa susahnya waktu itu tapi kami tetap meneruskan hubungan dengan perasaan yang sungguh syahdu dan romantik. Siang malam aku menantikan utusan surat-surat cinta darinya. Begitu juga dia tetap menanti dan menanti. Bermacam-macam kata manis dihulurkan kepadaku. Aku menerimanya dengan penuh kasih sayang, padaku saat dan ketika itu hanya dia yang bertahta dihatiku. Dunia ini kami yang punya, tapi kami tak pernah berjumpa. Hanya utusan surat menghubungkan kami. Kami saling berhubungan sehinggalah aku ingin menduduki peperiksaan SPM. Buah hatiku sentiasa memberikan kata-kata semangat agar aku terus belajar dan menduduki peperiksaan SPM dengan beroleh kejayaan.

Peperiksaan SPM kulalui dengan penuh semangat disamping sokongan dari buah hatiku sehinggalah selesai hari peperiksaan. Pabila SPM ku habis aku mengisi kekosongan waktu dengan mencari pekerjaan di Bandar Kuantan. Waktu yang terluang kekasihku terus berutusan denganku tanpa jemu. Surat demi surat cinta ku dapat darinya sehinggalah keputusan SPMku diumumkan. SPMku kuperolehi tidaklah begitu memberangsangkan sekadar cukup makan bagi membolehkan aku mendapatkan pekerjaan. Aku bersyukur aku tidak terkandas. Ada sahabat-sahabatku tidak sebaik aku keputusannya. Aku bernasib baik.

Akhirnya aku membuat keputusan untuk aku tidak menyambung pelajaranku ke mana-mana, aku ingin mencari pekerjaan bagi membantu keluarga kerana adik beradikku masih ramai yang bersekolah. Aku berhijrah ke Shah Alam dengan memulakan pekerjaan di sebuah koperasi institusi pengajian tinggi di situ, walaupun gajinya kecil dapatlah aku menampung sara hidup seharian disamping membantu keluarga di kampong. Ketika di Shah Alam, aku dan sidia terus berhubungan. Aku menetap di rumah sewa yang dikongsi bersama teman-teman bujang yang lain. Kami mula berhubungan dengan talian talipon kerana ketika itu mudah berhubungan. Biasalah kalau bercakap talipon tidak tahu sekejap, berjam-jamlah bergayut, ada saja topic yang dibualkan. Kami tak kisah apa orang nak cakap janji dapat bercakap talipon. Pekakkan telinga ajelah, kalau ada suara-suara teman yang menyindir. Tapi teman-temanku sporting,cuba memberi ruang kepadaku untuk aku melepaskan rindu pada kekasih hati.

Sehinggalah pada suatu hari sampailah masa dan ketika kami menjanjikan sebuah pertemuan pertama. Pada hari itu, hari minggu kami tidak bekerja. Kami membuat pertemuan pertama, dia begitu merendah diri katanya dia tak ada kenderaan hanya sebuah motosikal. Aku tak kisah naik apapun janji dapat berjumpa dengannya. Dia mengambilku dengan menaiki motosikal dan kami pergi berjalan-jalan disekitar Kuala Lumpur. Aku begitu seronok sekali maklumlah dapat berjumpa dengan buah hati, aku lega dapat berjumpa dengannya, rindu selama bertahun-tahun terlerai, tapi kami masih menjaga tata susila kita orang islam. Pertemuan kami berterusan sehingga petang. Sepanjang pertemuan kami banyak perkara yang dibualkan hingga tak sedar hari dah menjelang senja. Aku dihantar pulang sebelum magrib tiba. Hari tu sungguh bermakna pada diriku.  

Ku sangka panas hingga ke petang rupanya hujan ditengahari, selepas pertemuan pertama itu, aku mula rasa ada perubahan pada dirinya, dia mula menunjukkan perubahan jarang menalipon aku, bila ditanya katanya sibuk dengan pekerjaannya. Aku menjadi binggung dan tertanya-tanya, apakah salahku. Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan dia langsung tidak menghiraukan aku lagi, khabar berita langsung tak ada, bila aku menghubunginya berbagai alasan yang diberikan. Tiada kata-kata indah diungkapkan lagi, sehinggalah aku ditinggalkan dengan gantung tak bertali. Dia lenyap begitu aje. Akupun tidak tahu kenapa dan mengapa tanpa alasan yang kukuh, aku ditinggalkan begitu saja. Perasaan dan hatiku ketika itu, hanya tuhan saja yang tahu.

Aku jatuh sakit kerana mengenangkan dia kerana aku teramat sayang terhadapnya. Merana hidupku ketika itu, diriku tidak terurus, makan minum entah kemana. Aku terlalu menyayanginya kerana dia adalah cinta pertamaku. Hati dan perasaanku hanya untuknya. Pernah satu ketika aku membuat keputusan diluar perasaan waras. Aku begitu kecewa dan putus asa, aku bertanya kepada diriku, kenapakah orang yang aku sayangi sanggup meninggalkan aku begitu saja tanpa sebarang berita. Tubuh badanku menjadi susut mendadak. Hati dan perasaan entah dimana kurasakan jiwaku tiba-tiba kosong , melayang-layang, terawang-awang tiada hala tujuan. Hidupku seolah-olah telah musnah kerana sebuah cinta. Betapa hebatnya cintaku padanya. Tapi dia sanggup membiarkan aku begitu saja ketika aku dahagakan kasih sayangnya. Kejamnya dunia ketika itu, membiarkankan diriku merana dan kecewa. Aku menangis sepuas-puasnya. Siang malam bertemankan airmata. Hancur luluh hatiku berkecai tiada haluan terumbang ambing, sehingga pekerjaan akupun terganggu.

Akhirnya ibuku menjemputku membawa pulang ke kampong bagi mengubati diriku yang dilihatnya sakit ketika itu. Ibuku tidak tahu apakah penyakit aku sebenarnya. Aku tidak menceritakan perkara sebenarnya kepada ibuku, yang ibuku tahu aku demam panas dan sakit di dalam perut. Mujurlah ibuku cepat menyelamatkanku dan aku sendiri masih punya sedikit keimanan mengenangkan aku orang islam, kalau tidak mungkin aku tiada lagi di dunia sekarang ini. Berbagai cara ibuku ikthiar bagi  menyembuhkan kesihatanku,akhirnya dengan berkat usaha dan doa ibuku kepada allah aku sembuh seperti sediakala. Hampir dua bulan aku di kampong sehinggalah pada suatu hari aku mengagahkan diri memberitahu ibuku bahawa aku ingin bekerja semula.

Ibuku memberi kebenaran untukku meneruskan hasratku bekerja di Shah Alam. Aku memohon pekerjaan disebuah ipta di Shah Alam akhirnya aku berjaya memperolehi pekerjaan pada tahun 1986. Aku berazam dan bertekad ingin memulakan pekerjaan ku dengan semangat yang baru dan melupakan semua kenangan silamku. Tapi hati kecilku tak pernah melupakan namanya, setiap tahun apabila sampai tarikh lahirnya hatiku tetap mengingatinya. Tapi apakan dayaku, sudah suratan takdir, mungkin ada hikmah disebaliknya.

Aku akan cuba meneruskan kehidupanku sebaik mungkin walaupun tanpa insan yang ku sayangi. Aku bersyukur kerana aku masih mempunyai ibu dan keluarga yang masih menyayangiku walaupun bukannya dari cinta seorang lelaki. Aku bermohon kepada yang esa supaya hidupku dapat diteruskan dengan keyakinan dan kekuatan yang ada pada diriku. Begitulah berakhirnya episod hadirnya sebuah cinta yang tulus murni.


Nukilan rasa :

Maz mmy/melaka

Puisi : Mencari Sinar

Puisi : Mencari Sinar

Hidupku terasa kelam..
Muram duka pilu bersilih ganti...
Tiada lilin meneranginya...
Tiada cahaya keindahan...
Tiada sinar bahagia....
Dugaan melanda ...
Cukup berat jiwa menanggungnya....

Di sudut sana....
Cahaya indah kelihatan...
Cahaya kedamaian melambai..
Cahaya kebahagian menanti..
Tapi...
Mana mungkinku sana..
Hatiku terasa terbelenggu
Jiwaku terasa terjerat....

Namun...
Sinar itu merayu...
Memanggil-manggil....
Layakkah aku ....
Meneruskan langkahanku ini...
Fikiran bercelaru....
Mengapa tidak kumiliki..
Kakiku terus melangkah....
Menuju sinar itu....

Akhirnya...
Sinar itu kumiliki....
Kutemui cahaya kebahagian...
Kutemui cahaya keriangan..
kutemui cahaya kedamaian...
Pencarian ku terhenti...
Kini...
Hidupku penuh bererti..

Nukilan : maz mmy/melaka

Thursday 14 April 2011

Puisi : Indahnya Pelangi

Puisi : Indahnya Pelangi

Hening Pagi...
Mentari mencari sinar...
Gerimis menitis lesu..
Di kaki langit..
Indahnya pelangi menjelma...
Munculnya warna warni
Sungguh cantik sungguh indah....


Pelangi itu....
Menjelma seketika
Mewarnai alam maya...
Bagai sekeping hati...
Terpancar sinar harapan...
Hanya seketika...
Mengharap sinar ke penghujung




Indahnya pelangi...
Tiada bandingan tiada tandingan
Agungnya ciptaan ilahi
Agungnya kebesaran ilahi
Kita...
Hanya sementara singgah...
Di bumi ciptaan ilahi...

Seindah pelangi itu...
Bersediakah jiwa ini...
Bersediakah sekeping hati ini...
Meniti arus pancaroba..
Yang mewarnai hidup ini...
Mungkinkah hadirnya....
Seindah pelangi.....

Nukilan : maz mmy/melaka

Puisi : Mendung Berarak Pergi

Puisi : Mendung Berarak Pergi

Nun diufuk sana...
Terukir mendung nan kelabu..
Mungkinkah mentari terhakis..
Menyepi  di balik awan....
Tanpa kecerian menanti...
Gerimis melanda bumi...
Kerana mendung kelabu
Kini melanda....

Mungkinkah...
Mendung kan berarak pergi.
Cerah mentari kan menjelma...
Tanggisan hati kan lenyap....
Senyum kan terukir...
Di bibir nan indah....
Jiwakan jadi damai....
Sedamai malam hening....
Seindah alam maya..


Kini mendung berarak pergi...
Jauh sejauhnya....
Dua jiwa kini bersatu
Dua hati kini bertaut....
Janji terjalin janji berpadu...
Hati nan sepi terukir senyum
Senyum nan indah..
Seribu impian menjelma kini...
Jiwanya hidup penuh erti..
Pengertian penuh keinsafan...
Meniti arus kehidupan....
Menuju puncak kejayaan....

Nukilan : maz mmy/melaka

.

Puisi : Pertemuan ini

Puisi : Pertemuan ini

Pertemuan ini...
Betapa dinantikan...
Betapa diharapkan...
Janji mesti dikotakan
Tiadaku ternanti-nanti ...
Penantian suatu penyeksaan...
Harapan usah tinggal harapan

Pertemuan ini....
Meniti sinar cahaya..
Cahaya keceriaan..
Cahaya keindahan...
Cahaya kerinduan....
Cahaya kesyahduan ....
Kerinduan terlerai sudah....

Pertemuan ini...
Impian menjadi nyata...
Mimpi menjadi indah...
Bahagia menjadi harapan...
Menuju destinasi cita-cita..
Alam maya tiada terukir....
Alam nyata jadi pegangan...
Doa dihulur syukur dilafaz...

Pertemuan ini...
Keindahan hati terukir kini..
Kerinduan kalbu terlerai sudah...
Kebahagian terpancar sinar..
Keceriaan dibibir senyum..
Kepuasan jiwa tercalit di benak...
Semuanya....
Kerana pertemuan ini....


Nukilan : maz mmy/melaka

Perjalanan Hidupku 1

Bingkisan Pengalamanku 1 : Alam persekolahanku
 
Zaman persekolahan merupakan alam yang sungguh indah dan manis. Aku teringat kembali tahun (1979-1983) di alam persekolahanku. Rasanya mahu kembali ke zaman itu, tapi mustahil terjadi, usiaku kinipun telah menuju ke penghujungnya. Cuma sesekali teringat zaman remaja dulu, alangkah seronoknya. Waktu itu kenangan pahit dan manis semua dirasakan. Setiap  insan mesti  melaluinya. Seandainya dapat ku putarkan masa itu, alangkah bahagianya. Apa taknya zaman remaja penuh dengan keceriaan. Riang ria bersama teman-teman, tiada masalah yang perlukan difikirkan hanya belajar aje. Berbanding dengan waktu usia matangku ini, berbagai masalah hidup yang melanda. namun semuanya kulalui dengan ketabahan dan kesabaran.

Masih kuingat, aku di sekolah punya teman yang cukup ramai, mana taknya, masa tu, aku aktif bersukan, berpersatuan, kelab beruniform dan ahli koperasi sekolah. Aku punya kumpulan aku sendiri. Antara kumpulanku seperti Adilah, Rahmah, Rosilah, Maimon, Shaari, Harun, Sapri, Roslan dan ada beberapa orang lagi. Dikalangan guru-guru, kumpulan kami cukup terkenal, kami bukanlah pelajar yang nakal tapi pelajar yang cukup aktif memasuki berbagai aktiviti sekolah, kumpulan kami mesti tidak ketinggalan. Dimana ada aku, mesti ada yang lain-lain. Kami cukup rapat seperti adik beradik.

Paling seronok kalau musim buah-buahan, ada diantara guru-guruku pernah datang hingga ke dusun mencari buah durian, guru-guru kami mestilah seronok dapat makan buah-buahan. Begitu juga,  jikalau ada majlis buat bubur asyura ke, majlis sambutan hari guru ke, aku dan teman-teman mesti ambil bahagian. Ada yang mengambil bahagian bernasyid, menyanyi dan lain-lain. Masih ku ingat ada cikgu bujang kami usik-usik dengan cikgu perempuan bujang, saja-saja kata cikgu kirim salam dan sebagainya akhirnya mereka berkhawin atas usikan aku dan teman-teman.

Banyak lagilah cerita-cerita yang tak mungkin aku lupakan ketika di alam persekolahan. Kenangan silam datang apabila aku duduk sendirian, pahit manis semuanya kulalui bersama teman-teman. Aku dan teman-teman semuanya ahli Persatuan Bulit Sabit Merah, kami sering di undang ke sekolah-sekolah yang lain jika ada majlis sukan dan sebagainya. Bangga rasanya penat lelah kami dihargai oleh guru-guru. Dalam kumpulan aku tu, ada yang hangat bercinta bagai nak rak, sewaktu di sekolah. malah guru-gurupun mengetahui hubungan mereka. Kemana saja kami berada dia mesti ada bersama.

Teringat aku, peperiksaan SPM disekolah pada tahun 1983 dan kami adalah merupakan calon-calon SPM pertama kali yang diadakan di Sekolah Menengah Datuk Bahaman, Lanchang, Pahang. Semasa sedang mengambil peperiksaan SPM kami terlalu tension, waktu tu kami tinggal di rumah sewa, aku masih ingat sewaktu filem Mekanik ditayangkan di pawagam, aku dan teman-temanku boleh keluar menonton wayang. Habis menonton wayang, kami balik rumah barulah sambung mengulangkaji,  SPM telah habis kami tempuhi dan sampai masanya kami berpisah, tuhan saja yang tahu perasaan kami, macam jejak kasih. Airmata bagai air sungai mengalir laju. Sempat juga kami buat 'bbq' dirumah sewa kami, pinjam barang-barang dengan kakak angkat kami dekat balai polis Lanchang. Seronok betul malam tu, kami panggil jiran-jiran dekat rumah kami. Esoknya kami pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan hiba sebab telah berakhirnya alam persekolahan kami.

Setelah keputusan peperiksaan SPM diumumkan, ada diantara kami yang berjaya dan ada yang hanya cukup makan aje, termasuklah aku. Aku mengambil keputusan untuk terus bekerja dan aku berhijrah ke Shah Alam. Rezeki berpihak kepadaku, aku memulakan pekerjaan di salah sebuah ipta . Syukurlah sehingga sekarang aku masih bekerja. Waktu itu, aku mendapat berita temanku yang bercinta bagai nak rak kat sekolah dulu, telah berkhawin dengan orang lain, teman-temanku mendengar berita itu, agak terkejut tapi itulah namanya jodoh, kita merancang tuhan menentukan.

Itulah rentetan alam persekolahanku yang penuh dengan kenangan pahit dan manis. Aku teringat semuanya yang hanya tinggal sejarah dan memori indah yang tak mungkin berulang kembali.

Nukilan : maz mmy/melaka





Wednesday 13 April 2011

Perjalanan Hidupku 2

Bingkisan Pengalamanku 2


Tanggal 27 November 1988 aku selamat diijab kabulkan dengan seorang pemuda yang telah berjaya mencuri hatiku setelah bersusah payah cuba mendekati diriku. Bukan apa ketika itu, hatiku begitu sukar menerima kehadiran seorang lelaki kerana aku pernah dikecewakan dan ditinggalkan. Tapi dia begitu tabah dan sabar dengan kerenahku dan mencuba dan terus mencuba untuk memikatku. Berbagai cara digunakan diantaranya melalui kawan-kawanku dan sepupuku. Akhirnya timbul rasa simpati dan kesian kerana dia mencuba tanpa putus asa. Aku perhatikan dan dapat rasakan, yang dia begitu mengambil berat terhadapku. Aku akhirnya cuba menerimanya sedikit demi sedikit sehinggalah kami diijab kabulkan. Maka mulai tarikh itu, sahlah aku menjadi miliknya. Kisah silamku itu, ku cuba lemparkan tapi jauh disudut hatiku aku masih mengingatinya. Aku menjalankan kewajipanku sebagai seorang isteri seperti isteri-isteri insan yang lain.

Tidak sampai satu bulan kami berkhawin aku disahkan mengandung. Suamiku gembira tak terkata. Dia melayanku bak puteri. Ada masanya aku mengambil kesempatan atas kebaikannnya. Kekadang saja aku mahu dia melayanku. Tapi dia tetap sabar dan menurut saja tanpa banyak bicara. Aku apa lagi seronoklah.  Kelahiran pertama ini, aku tak kisah putera atau puteri yang lahir, yang penting aku selamat. Alahamdulillah aku selamat melahirkan seorang puteri,. kuberi nama Nur Diyana yang lahir pada 28 Ogos 1989.  Sewaktu di dalam tempoh berpantang satu saat yang semua ibu-ibu melaluinya, nak tak nak kena ikut semua pantang larangnya, ibuku menjagaku dari aku bersalin sehingga 44 hari. Ibuku membawaku pulang ke kampung. Kesian suamiku hanya balik pada hujung minggu saja. Aku bekerja, habis saja tempoh cuti bersalinku akupun pulang ke rumahku sendiri dan meneruskan kerjaku semula. Anakku kuhantar kerumah pengasuh. Kebahagian kami bertambah dengan kehadiran puteri pertama kami.

Selepas 2 tahun lebih aku disahkan mengandung lagi, kali ini aku mengharapkan seorang putera tetapi saat dinanti tiba, tanggal 9 Disember 1991, Nur 'Izzati kulahirkan. Aku tak kisah jua tapi suamiku rasa agak kecewa tapi tuhan telah menentukan, kita tiada berdaya melawannya. Pada 11 Mei 1995 aku melahirkan anak ketiga, puteriku Nur Haziqah kuberi nama, aku rasa ibu mertuaku mula menyuarakan suara yang kurang enak didengar, tapi apa hendak dikatakan, aku kata padanya tuhan telah menentukan, apakan daya. Suamiku diam saja apabila suara-suara menyindir setiap kali balik kampung. Selang beberapa tahun aku mengandung anak ke 4, tanggal 8 September 1997 seorang puteri lagi aku lahirkan, aku sendiri rasa sedih tapi apakan daya kehendak ilahi, mungkin ada hikmahnya.

Akhirnya aku disahkan mengandung anak ke 5 pada usiaku 34 tahun, aku nekad ini adalah kelahiran terakhir aku kerana aku dah tak sanggup lagi bertarung nyawa sebab proses mengandungkan anak-anakku yang ke 4 dan ke 5 cukup berat dugaannya. Rumah keduaku adalah hospital, tanganku sentiasa disuntik jarum, bengkak sana sini bila aku dimasukkan ke hospital. Aku nekad, ini adalah kali terakhir aku mengandung. Pabila usia kandunganku menjangkau 6 bulan aku mula bertanyakan kepada doktor yang merawatku, anakku putera ataupun puteri. Doktor hospital memberitahuku supaya aku banyakkan berdoa semoga mendapat seorang putera. Doktor tersenyum bila bertanyakan berapa anak aku dan berapa perempuan atau lelaki. Tidak cukup dengan membuat imbasan di hospital aku pergi klinik swasta. Dua klinik aku pergi mereka menyatakan hasilnya anak lelaki. Aku gembira bukan kepalang. Tambahan pula aku selalu bermimpi kononnya aku sering pergi ke kebun dan memetik berbagai jenis buah yang semuanya besar-besar tidak seperti saiz buah biasa. Aku bertanya pada ibuku apakah maksud mimpiku itu, dia hanya menyuruh aku berdoa kepada allah. Hari yang ditunggu dan dinantikan kelahiran anak yang ke 5 pun tiba.

Hari Jumaat , Tanggal 13 Oktober 2000 jam 1.20 petang betul-betul bilal sedang azan di masjid yang berhampiran, lahirlah putera yang aku nanti-nantikan. Aku masih ingat, sewaktu anakku lahir , doktor menyuruh aku melihat apakah jantinanya tapi aku tidak nampak, lantas aku meminta cermin mataku, lalu barulah jelas jantina anakku, sah lelaki, doktor mengambil semula anakku dan membersihkannya lalu menghantar anakku ke nursery kanak-kanak. Selepas selesai semuanya, doktor mencari suamiku, tapi dia tiada di bilik menunggu, doktor kata mungkin dia pergi ke masjid. Kebetulan telah masuk waktu solat jumaat, aku di tolak masukkan ke wad biasa bertemankan nurse sahaja, selepas solat jumaat barulah suamiku datang dan mencari-cari aku di wad. Apa nak dikatakan. terima ajelah. Suamiku berjumpa denganku bukannya bertanya aku sihat ke tidak tapi terus dia bertanya anak apa. Terasa juga sedih tapi aku ketepikan aje perasaan tu. Lantas aku memaklumkan anak lelaki. Lalu dia terus berlalu, aku ingatkan buat apa rupa-rupanya dia membeli pisang 2 tandan menghantar ke Masjid Kampung Hulu Melaka (masjid yang tertua di Malaysia). Suamiku datang semula ke wad lalu menceritakan apa yang dibuat, aku hanya mampu tersenyum sebab sakit masih terasa. Dua hari aku diwad tersebut. Aku di bawa pulang ke rumah ku sendiri. Ibuku juga turut menunggu dirumahku. Aku tidak mahu menyusahkan ibuku lagi, sewaktu tempoh berpantang , dalam tempoh berpantang semua kerja-kerja rumah, menguruskan anak-anak sekolah terpikul dibahu suamiku. Biasalah aku direhatkan untuk tempoh tersebut. Masih ku ingat semua proses menanam uri-uri anakku dibuat oleh suamiku sendiri. Aku tidak tahu entah kenapa, suamiku boleh mengurusnya, dengan hanya ditunjuk ajar oleh ibunya dan ibuku. Alahamdulillah... Kelahiran puteraku yang diberi nama Haziq Izzuddin cukup bermakna untuk kami sekeluarga. Ianya menjadi pelengkap keluargaku.

Syukurlah kehadrat Ilahi. Kini tugasku dan suamiku hanya ingin membesarkan anak-anak supaya menjadi insan yang berguna di dunia dan akhirat. Kami akan memikul tanggungjawab amanah allah dengan sebaik mungkin. Semoga allah akan mempermudahkan segala urusan di dalam soal mendidik mereka.

Cetusanrasa : maz mmy/melaka


Cetusan Rasa

Bingkisan Rasa Hati

Mampukah aku untuk meneruskan kehidupan ini tanpamu, jiwaku terasa kosong terawang-awang, entah kenapa aku jadi begini, aku dapat rasakan engkau telah tiada mengendahkan diriku, engkau biarkan aku tanpa perhatian, terbiar sepi, mengapakah harus aku lalui semua ini, aku binggung, hatiku terlalu sedih pilu mengapa aku diperlakukan sedemikian, aku cuba merayu tapi engkau tidak endahkan, aku dapat rasakan hanya aku saja yang merayu-rayu tapi engkau hanya membisu seribu bahasa. Aku dibiarkan, aku rasa hilang pedoman, hilang arah hidupku seperti tiada bermakna.

Ya allah tolonglah hambamu ini, berilah aku kekuatan kepada diriku untuk meneruskan kehidupan di bumimu ini. Berilah aku kesabaran dan ketabahan, andai itu yang engkau telah berikan untukku aku pasrah...mungkin ini adalah dugaan untukkku, mungkin ada hikmah disebaliknya...ya allah kenapa aku begitu susah untuk melupakkannya. Dia terlalu bermakna buatku. Dia adalah pendorong semangat untukku meneruskan kehidupan ini. Dia sumber inspirasiku, ilahamku...tapi semua tinggal begitu saja....mengapa dan kenapa...
Apakah salahku.....

Ku bermohon padamu sayang, fahamilah jiwa dan hatiku, aku terlalu mencintai dan menyayangimu, hanya itu yang mampu aku luahkan....janganlah engkau perlakukan aku begini..terseksa jiwa ragaku..apa saja yang kulakukan aku dibayangi dengan wajahmu..berat sungguh tanggungan jiwaku.....Sayang aku mahu kau tau..sehingga akhir hayatku namamu tetap dihatiku...itu sudah ku katakan berkali-kali...Walaupun jasadku pergi namun aku tetap mencintai dan menyayangimu...

Sayang, aku memahamimu, tapi engkau sengaja tidak memahami diriku ini..kau biarkan aku mencari-cari tanpa kepastian..sampai bila aku begini...sayang sesungguhnya aku masih mengharap dan mengharap agar kau masih menyayangiku seperti dulu kerana engkau adalah insan pertama bertahta dihatiku..cukup sukar untuk aku melupakan dirimu....Andai kata cinta kita berakhir akulah insan yang paling kecewa dan sedih didunia ini......

Cetusan rasa : maz mmy/melaka


Tuesday 12 April 2011

Kata-kata cetusan rasa

Cetusan Rasa


"Dalam kehidupan ini perlukan pengorbanan walaupun pengorbanan itu hanya sekadar mengembirakan hati insan yang lain tidak untuk kita, hakikatnya ketentuan takdir ilahi harus di terima dengan hati yang terbuka bersama secebis senyuman, terimalah seadanya lantaran kenyataan yang telah tertulis ...."


Nukilan : maz mmy/melaka

Kata-kata cetusan rasa

Cetusan Rasa :-




" Kita hanya insan biasa tidak lari daripada memiliki perasaan ingin dicintai dan mencintai, kita mencintainya namun tidak semestinya kita memilikinya, perasaan dan harapan hanya tinggal impian yang tidak mungkin terjadi, hakikatnya kehidupan perlu diteruskan walaupun cebisan hati sedikit tercalar".....

Nukilan : maz mmy/melaka

Puisi : Sayangku

Puisi: Sayangku


Sayangku...
Diwaktu hening malam menjelma...
Jiwaku tercalar hiba...
Terguris luka...
Hatiku pedih tercemar duka...
Terkenang kenangan silam
Kenangan duka....


Sayangku...
Laranya hati ini...
Tiada arah tuju...
Kusut masai benak fikiranku..
Tiada cahaya bahagia...
Hancur musnah bagai kaca terhempas...
Hancur berderai....
Tiada ertinya....


Sayangku....
Musnah harapan hancur impian...
Bahagia kunanti...
Mendung menjelma...
Hatiku dirobek sedih diguris pilu....
Mengapa harus kulalui....
Ku tempuhi semua ini...


Sayangku...
Hebatnya dugaanku...
Hebatnya perjalanan hidupku.....
Hebatnya onak ranjau duri duka
Hebatnya cabaran ini...
Mampukah kulaluinya...
Tak terkapai olehku...


Sayangku....
Mungkinkah cahaya kebahagiaan...
Mungkinkah cahaya kegembiraan...
Mungkinkah cahaya keindahan....
Dapatku kecapi ...
Dapatku nikmati....
Atau..
Cahaya kedukaan terus melanda...
Kehidupanku ini...
Yang terlalu kerdil...
Yang terlalu mengharap...
Namun.....
Apakan daya..tiada terdaya...
Semua suratan takdir..
Takdir menentukan segala-galanya...


Nukilan : maz mmy/melaka

Monday 11 April 2011

Puisi : Bahagiakah itu

Puisi : Bahagiakah itu

Diriku...
Ijab kabul tercipta
Terlerai kasih terlerai rindu
Tetautnya sayang.....
Dua hati dua jiwa..
Bersatu kini....
Kini ku dimiliki......

Jiwaku....
Usah ditanya usah diusik...
Hanya meruntun pilu..
Tak kala begini.....
Hatiku telah dimiliki....
Namun tiada siapa tahu....
Tidak mengapa biarlah ianya...
Menjadi rahsia yang utuh....
Rahsia abadi......

Kuserahkan...
Diriku ini buat yang berhak....
Aku pasrah....
Ketentuan ilahi tiada siapa...
Dapat menghalangnya...
Kuturutkan...
Walaupun jiwa ku pedih pilu...

Namun..
Segalanya ku lalui...
Penuh liku-liku berduri...
Jauh disanubariku...
Bahagiakah aku....
Ku berserah jua......
Agar kutemui...
Persimpangan keindahan.....
Kedamaian hati.....

Nukilan : maz mmy/melaka

Puisi : Segunung Impian Secebis Harapan

Puisi : Segunung Impian secebis harapan

Semalam...
Impianku membara
Membakar jiwa meruntun hati...
Cinta kasih dan sayang
Hanyut dilautan sepi...
Tanpa kusedari....
Kehadiranmu umpama salju...
Sepi tiada haluan...
Jauh disudut hatiku...
Hadirmu sungguh bermakna..
Pembakar semangat sumber ilhamku

Jiwaku...
Rindu terpendam kasih terhimpun...
Sayang terpancar..
Sinaran harapan...jauh terpencil...
Mengharap kasih mengharap sayang..
Apakan dayaku..
Suratan takdir melanda nyata...

Hatiku...
Siapa yang tahu...
Akan mencintaimu selamanya...
Hingga ke hujung nyawa...
Mustahil memilikimu...
Hanya kutahu....
Hati perasaanku....
Hanya untukmu sayang....
Hakikatnya.....
Diriku, dirimu kini telah dimiliki.....

Segunung impian secebis harapan......
Bersatukah disuatu saat...
Dua jiwa dua hati....
Hanya ilahi menentukan.....
Aku hanya berserah....
Tiada dayaku menangkisnya.....
Ketentuan ilahi...
Ku pohonkan doa...
Semoga ilahi merestuinya......

Nukilan : maz mmy/melaka

Puisi : Ayah Kau Pergi Jua

Puisi : Ayah kau Pergi Jua

Ayah....
Adanya kami keranamu...
Ayah tercipta untuk ibuku sayang....
Ibu melahirkan anak-anakmu...
Penuh pengorbanan...

Ayah...
Jerit peritmu membesarkan kami..
Dengan penuh harapan..
Dengan penuh tanggungjawab...
Suatu masa anak-anakmu..
Akan berjaya...

Ayah...
Tak kala kami dahagakan...
Kasih Sayangmu...
Pelukan Sayangmu...
Belum sempat melihat anak-anakmu..
Membalas budi jasamu...
Ilahi memanggilmu
Ku rasakan terlalu awal...
Namun takdir ilahi siapa tahu..
Tiada dapat ditolak...
Qada dan qadar ilahi...
Kami redha....
Ketentuan ilahi yang tertulis...

Ayah...
Tanpamu...
Hidup diteruskan.
Ibu penuh sabar dan semangat..
Membesarkan kami....
Dalam kepayahan dan keperitan...
Kami bersyukur...
Kini....
Anak-anakmu akhirnya
Menjadi insan berjaya
Harapan bangsa ,agama dan negara....

Ayah...
Bersemadilah
Dengan aman dan tenteram disana...
Hanya iringan doa setiap solat...
Dari anak-anakmu....
Khas buat ayah disana...


Nukilan : maz mmy/melaka

Puisi : Pengorbananmu ibu

Puisi : Pengorbananmu ibu


Ibuku sayang...
Pengorbananmu tak terhingga ...
Tiada bandingan tiada tandingan..
Tanpamu tiadalah aku..
Tiadalah adik-adikku...
Besar sungguh pengorbananmu...
Tak terbalas oleh kami semua ...
Segala pengorbananmu..


Ibuku sayang....
Siang malam menjaga kami..
Tanpa mengenal erti penat dan letih..
Kami dididik dengan penuh kasih sayang...
Sehingga kami dewasa....
Sehingga kami menjadi orang yang berguna..
Kepada bangsa agama dan negara...
Kami bersyukur...
Punya seorang ibu sepertimu...


Ibuku sayang..
Kami berjanji selagi ibu diberi nafas...
Kami akan menjagamu sehingga ke hujung nyawamu...
Kini tiba masanya...
Kami menjagamu....
Cukuplah sudah pengorbanan ibu selama ini...


Ibuku sayang...
Tiada apa yang dapat kami balas untukmu...
Terimalah dari kami..
Sebuah teratak buatmu...
Andai ayah ada bersama.. Tentu riang..
Melihat teratak indah buatmu....
Kami abadikan buatmu ibu
Sebuah mahligai indah .....
Kami hadiahkan untukmu ibu....
Sekalung impian ke tanah suci...
Kakimu menjejaki ke sana....
Dengan penuh kekuatan...
Semangat kental...
Alahamdulillah....
Selamat semuanya....


Ibuku sayang...
Selagi hayat kami dikandung badan...
Selagi rezeki dicurahkan..
Berkat doa seorang ibu....
Hidupmu akan diterangi dengan ...
Cahaya kegembiraan....
Cahaya keindahan..
Janji kami ibu.....
Selagi ibu masih bernafas...
Ibu kami jaga umpama intan permata...
Pengorbanan ibu tiada ternilai....
Semoga ilahi merestuinya...


Ibuku sayang..
Percayalah...
Yakinlah....
Anak-anakmu...
Amat menyayangimu......
Terlalu menyayangimu...
Ibukulah segala-galanya.....


Nukilan rasa : maz mmy/melaka